Powered By Blogger

Rabu, 30 November 2016

Internet Tidak Bisa Menggantikan Posisi Guru



Perkembangan pesat internet dan teknologi menyebabkan membludaknya arus informasi dan telah berpengaruh pada proses belajar mengajar yang materinya bisa diperoleh dengan mudah di dunia maya. Namun, bukan berarti internet telah menggantikan posisi guru dan tenaga pengajar.


"Cari informasi apapun bisa dengan mudah klik Google, tapi data itu masih mentah dan secanggih-canggihnya teknologi tidak bisa menggantikan posisi guru," kata Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Poppy Dewi Puspitawati yang SekolahDasar.Net kutip dari Republika (30/11/2016).

Guru justru berperan penting dalam penguatan pendidikan karakter yang sudah menjadi kebijakan pemerintah. Guru sebaiknya tidak membiarkan siswa mengakses internet tanpa pendampingan yang bisa berakibat berbahaya. Namun, guru harus menguasai teknologi digital terlebih dahulu daripada siswa.

Baca juga: Pengaruh Internet Terhadap Prestasi Siswa

"Ini adalah tantangan dan bukan sebuah kendala. Sejauh ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti memberikan pelatihan kepada guru untuk pengayaan kemampuan IT melalui Pustekkom, termasuk di dalamnya pengembangan profesi guru melalui digital," kata Poppy.

Sabtu, 26 November 2016

Efek Minuman Berenergi dari 10 Menit hingga 12 Hari Kemudian



KOMPAS.com - Saat ini jutaan orang mengandalkan minuman berenergi setiap hari ketika butuh tambahan energi untuk bekerja atau menyetir. Tahukah Anda pengaruh minuman berkafein tinggi ini pada tubuh?

Berikut ini gambaran apa yang terjadi pada tubuh dalam 10 menit, dua jam, bahkan 12 hari setelah kita meneguk sekaleng minuman berenergi. Data itu diambil dari situs Personalise.

Data ini keluar hanya beberapa minggu setelah hasil penelitian yang menyimpulkan minuman berenergi itu punya efek sama dengan kokain pada otak remaja.

1. 10 menit setelah menghabiskan satu kaleng minuman berenergi
Kafein di dalamnya mulai terserap dalam aliran darah. Detak jantung dan tekanan darah mulai naik.

2. 15-45 menit  kemudian
Jika menghabiskan satu kaleng dengan cepat, Anda bakal merasa lebih waspada dan konsentrasi sekitar 15 menit kemudian. Peminum lambat mungkin merasakan efeknya sekitar 40 menit kemudian.

3. 30-50 menit kemudian
Penyerapan kafein selesai. Pupil membesar, tekanan darah naik, sebagai respon, hati membuang lebih banyak gula ke aliran darah. Reseptor adenosin di otak sekarang terhalang untuk mencegah kantuk. Gula darah naik menyebabkan insulin membanjir. Hati meresponnya dengan mengubah gula yang didapatnya menjadi lemak.

4. 1 jam kemudian
Efek kafein mulai berkurang, tubuh mulai terasa lelah dan kadar energi mulai turun. Tubuh mulai mengeluarkan air yang ada di minuman energi lewat air kencing.
Namun air yang mengandung nutrisi yang digunakan menghidrasi sistem tubuh dan memperkuat tulang pun ikut dibuang.

5. 5-6 jam kemudian
Dibutuhkan waktu demikian lama untuk sejumlah kafein ini berkurang setengah dalam tubuh. Bagi wanita yang minum pil KB, dibutuhkan waktu 10 jam.

6. 12 jam kemudian
Dibutuhkan 12 jam untuk membuang semua kafein yang ada dalam aliran darah. Kecepatannya bergantung pada banyak faktor, mulai dari usia sampai tingkat aktivitas.

7. 12-24 jam kemudian
Mulai timbul gejala ketagihan. Sehari setelah mendapatkan asupan kafein, kita jadi ingin lagi. Jika jadi terbiasa mengonsumsi setiap hari, Anda mulai merasa lelah, menderita, sakit kepala dan sembelit.

8. 7-12 hari kemudian
Banyak penelitian membuktikan jangka waktu ini menjadi kerangka bagi tubuh menjadi toleran terhadap dosis kafein harian. Artinya, Anda jadi terbiasa dan tidak merasakan efeknya lagi.

Rabu, 23 November 2016

Deteksi Kondisi Kesehatan Tubuh Lewat Jam Bangun Tidur


Tubuh bisa mengetahui waktu tanpa harus menggunakan jam sungguhan


VIVA.co.id – Seperti halnya jam yang tertempel di dinding, tubuh Anda juga memiliki jam tubuh yang merekam waktu. Jadi, tubuh bisa mengetahui waktu tanpa harus menggunakan jam sungguhan.
Jam biologis itulah yang berperan dalam membuat Anda tertidur dan bangun pada waktu tertentu setiap hari.Tapi, jika Anda memiliki masalah tidur tepat waktu atau jika Anda bangun secara tiba-tiba tanpa memenuhi siklus tidur, bisa jadi Anda mengalami masalah kesehatan yang suatu saat akan muncul.
Meski tidak terlalu mengkhawatirkan, ada baiknya Anda memeriksakan ke dokter jika terbangun tiba-tiba setiap malam. Berikut ini adalah kondisi kesehatan yang ditunjukkan oleh jam bangun Anda seperti dilansir Boldsky.
Jam 21.00-23.00
Jika Anda sudah tertidur sebelum jam 20.00 tapi kemudian terbangun antara pukul 21.00 – 23.00, hal ini mengindikasikan bahwa Anda mengalami stres atau kekhawatiran akan masalah finansial. Anda sebaiknya melakukan olahraga atau melakukan teknik relaksasi agar tidak segera terbangun begitu Anda tidur.
Jam 01.00-03.00 pagi
Tidak peduli jam berapapun Anda tidur di malam hari, jika Anda terbangun antara pukul 01.00-03.00 pagi, ini dapat mengindikasikan apakah Anda mengalami masalah liver atau kemarahan yang tidak terlampiaskan. Tapi, Anda tidak perlu panik sebelum memeriksakannya ke dokter. Minumlah air dingin dan tidur lagi, kemudian konsultasikan kondisi ini pada dokter.
Jam 03.00-05.00
Jika Anda terbiasa tidur lebih awal dan bangun antara pukul 03.00-05.00, ini adalah kebiasaan baik. Tapi, jika Anda tidur telat dan terbangun lebih awal karena insomnia, artinya Anda bisa saja menderita masalah masalah emosional kesedihan.
Jam 05.00-07.00
Jika Anda tidur larut malam kemudian terbangun karena tidur yang terganggu, ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda mengalami masalah usus atau pikiran yang kusut.

Senin, 21 November 2016

Waspada, bermain gadget sebelum tidur ternyata berbahaya!



Techno.id - Sebagaimana diketahui, penemuan yang disertai dengan perkembangan gadget yang pesat telah mengubah peradaban manusia modern di seluruh penjuru dunia. Namun yang menjadi perdebatan, apakah dengan gadget, hidup manusia semakin dibuat sederhana atau justru semakin menimbulkan kekacauan?
Faktanya, teknologi gadget terus berkembang dengan pesat dan telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Namun bagaimanapun juga, tubuh manusia akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan teknologi, tak terkecuali dengan gadget. Hasilnya, manusia boleh dibilang gagal dalam beradaptasi. Mengapa?
Gadget memang juga dapat berfungsi sebagai hiburan. Akan tetapi, tanpa disadari manusia juga akan selalu disibukkan untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi gadget sepanjang waktu. Akibatnya, manusia hidup di dalam lingkaran waktu yang tak sehat. Sebut saja mengubah waktu malam menjadi waktu siang, dan sebaliknya.
Perubahan rutinitas waktu (siang dan malam) tersebut tentunya akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya tingkat kandungan melatonin (hormon otak) pada manusia. Sebagaimana diketahui, tingkat kandungan melatonin yang rendah dapat menyebabkan manusia rentan terhadap segala jenis penyakit, termasuk kanker.
Melantonin sendiri akan memproduksi diri saat manusia tengah beristirahat atau tidur. Sehingga jika manusia konstan menatap cahaya buatan dari layar smartphone pada saat istirahat terbaring di tempat tidur, maka siklus tidur akan terganggu. Lebih jauh, sel-sel pencegah penyakit dari melatonin juga akan menurun.
Dengan begitu, menghindari gadget di saat manusia sedang beristirahat serta tidur di waktu yang tepat (malam hari) adalah jawaban yang paling tepat. Seperti dikutip PhoneRadar (11/06/2015), hindari kontak langsung dengan gadget Anda setengah jam sebelum tidur adalah solusi untuk menjaga keseimbangan seluruh organ tubuh di level yang baik.