KOMPAS.com - Ponsel Anda adalah sumber
kegembiraan ketika Anda sedang chatting dengan teman-teman. Juga bermanfaat
untuk banyak hal lain seperti mengirim email, menjadi alarm agar Anda tak
terlambat bangun dan lain sebagainya.
Tapi,
terlalu lekat dengan ponsel juga tidak baik karena bisa memicu gangguan
kesehatan baik fisik maupun mental.
Nomophobia
Kecanduan
ponsel adalah suatu gangguan yang nyata ada. Para ahli menamakannya
"nomophobia" (no-mobile-phone-phobia alias fobia jika tidak membawa
ponsel).
Sebuah
survei terbaru menemukan bahwa 84 persen dari populasi dunia mengatakan, mereka
tidak bisa pergi ke luar rumah tanpa ponsel.
Penelitian
lain menunjukkan, bahwa hampir dua-pertiga remaja dan dewasa muda memeriksa
ponsel mereka setiap 15 menit atau bahkan kurang dari itu. Kecemasan dan stres
pada orang dengan nomophobia menyangkut kekhawatiran jika tidak bisa memantau
media sosial.
Solusinya: "Saran saya, yang terbaik
adalah berlatih untuk tidak memeriksa ponsel selama beberapa waktu," kata
Dr Larry Rosen, profesor psikologi di California State University.
Jika Anda
mengalami kesulitan melakukannya, Rosen menyarankan Anda memeriksa telepon
selama satu menit, kemudian mematikannya dan menempatkannya terbalik di depan
mata selama 15 menit. Setelah itu, nyalakan lagi dan cek selama satu menit dan
ulangi proses yang sama.
Perlahan,
tingkatkan waktu 15 menit menjadi 20, 25, 30 dan seterusnya. Anda akan
merasakan, bahwa tidak akan terjadi apa-apa jika Anda harus berpisah dari
ponsel dan bahwa kecemasan Anda itu bukan sesuatu yang nyata.
Sarang kuman
Sarang kuman
Studi dari
University of Arizona menemukan bahwa rata-rata ponsel memiliki jumlah kuman
hingga 10 kali jumlah kuman yang ditemukan di kamar mandi! Kita sering
menempatkan ponsel di atas yang kotor, atau memegangnya tanpa mencuci tangan.
Solusinya: Bersihkan ponsel Anda dengan tisu
antibakteri sesering yang Anda bisa. Cuci tangan sebelum memegang ponsek Anda
dan hati-hati dalam menaruh ponsel. Jangan menaruhnya di tempat yang kotor dan
banyak kuman.
Meningkatkan
risiko kecelakaan
Menggunakan
ponsel Anda meningkatkan peluang Anda terluka parah. Para ilmuwan di Carnegie
Mellon University memelajari otak pengemudi yang menggunakan telepon seluler
saat berkendara.
Mereka
menemukan bahwa hanya dengan mendengarkan seseorang bicara saja, aktivitas otak
berkurang sebesar 37 persen.
Studi lain
oleh University of Washington menemukan bahwa orang yang berjalan kaki sambil
berkirim pesan empat kali lebih mungkin untuk mengabaikan rambu lalu-lintas
atau lupa untuk melihat kek kanan dan kiri sebelum menyeberang.
Solusinya: Jika Anda sedang berkendara atau
berjalan di tempat ramai kendaraan, lupakan dulu ponsel Anda dan fokuslah ke
jalan. Hal yang sama berlaku ketika Anda sedang dalam situasi yang berisiko,
misalnya ketika sedang menjalankan mesin.
Mengganggu
tidur
Menatap
gadget, TV dan komputer pada malam hari akan menganggu produksi hormon
melatonin atau hormon yang membuat kita mengantuk. Yang menjadi penyebabnya
adalah sinar biru yang terpancar dari layar peralatan-peralatan elektronik
tersebut.
Kurang tidur
dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, termasuk depresi, kenaikan
berat badan.
Solusinya: Para ilmuwan di National Sleep
Foundation menyarankan, agar Anda menjauhi cahaya buatan (termasuk dari lampu)
sebelum tidur dan melakukan kegiatan lain untuk bersantai tanpa alat elektronik
seperti membaca buku.
Merenggangkan
hubungan
Terus-menerus
memeriksa ponsel saat Anda bersama dengan keluarga atau kawan dekat, dapat
membuat orang lain merasa tidak dihargai dan akhirnya ini bisa merenggangkan
hubungan kita dengan sesama atau dengan orang-orang terdekat.
Solusinya: Ingatkan diri Anda, bahwa Anda
dapat memeriksa telepon Anda nanti. Masukkan ponsel ke dalam tas dan pasang
mode "sunyi" atau hanya "bip" saat Anda sedang menghabiskan
waktu dengan teman dan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar