Powered By Blogger

Jumat, 13 Maret 2015

2040 Dunia Bebas Dari Tembakau?

Disediakan oleh Republika_New Komunitas pengendalian tembakau yang tergabung dalam Soke Free Agents (SFA), mendeklarasikan pentingnya Presiden Joko Widodo untuk meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/2). (foto: MgROL_34)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dunia yang hampir bebas tembakau dan penyakit yang diakibatkannya diharapkan terwujud dalam waktu 30 tahun bila pemerintah-pemerintah menunjukkan keinginan politik dan aksi yang kuat terhadap perusahaan rokok, kata pakar kesehatan.
Reuters memberitakan kelompok kesehatan masyarakat dan spesialis kebijakan internasional menulis pada jurnal kedokteran The Lancet bahwa penjualan tembakau seharusnya dihapus pada 2040 dan menyerukan upaya internasional menentang penggunaannya.
"Dunia di mana tembakau jauh dari penglihatan, pikiran dan kebiasaan - tapi belum dilarang- bisa tercapai kurang dari 30 tahun," kata peneliti Universitas Auckland Robert Beaglehole.
"Tapi, hanya dengan komitmen penuh dari pemerintah, lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kesehatan Dunia serta masyarakat," tambahnya.
Miliaran orang diperkirakan akan meninggal dunia abad ini karena rokok dan bentuk tembakau lainnya bila pengendalian tidak ditingkatkan. Lebih dari 80 persen kematian itu akan ada di negara miskin dan menengah.
Dunia bebas tembakau adalah kurang dari 5 persen orang dewasa menggunakannya.
"Waktunya sudah tiba bahwa dunia tahu kerusakan yang tidak dapat diterima oleh industri tembakau dan bekerja menuju dunia yang pada dasarnya bebas dari penjualan produk tembakau," kata dia.
WHO mengungkapkan, tembakau membunuh sekitar 6 juta orang di seluruh dunia per tahun. Selain kanker paru, rokok juga menyebabkan penyakit lainnya, selain penyebab kematian dini seperti penyakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar