VIVA.co.id -
Para ilmuwan di Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space
Administration/NASA) menemukan lautan di satelit alami atau bulan dari Planet
Yupiter, Ganymede. Seperti diketahui, Ganymede tercatat sebagai satelit alami
terrbesar di tata surya.
Joachim Saur, ilmuwan dari University of Cologne,
Jerman, yang memimpin tim dari NASA, mengatakan kemungkinan itu didapat setelah
timnya, dengan menggunakan teleskop Hubble, mengamati penampakan aurora di
bulan Ganymede.
"Saya selalu berpikir tentang bagaimana
caranya kita bisa menggunakan teleskop untuk mengetahui apa yang berada di
permukaan sebuah planet atau bulan. Kemudian saya berpikir, kenapa kita tidak
mengamati aurora," ujar Joachim seperti dilansir dariRussia Today, Jumat,
13 Maret 2015.
Mneurutnya, aurora dikendalikan oleh medan magnet
atau bulan. Bila diamati dengan cara yang benar, maka bisa mengetahui apa yang
berada di dalam permukaan planet atau bulan itu.
Joachim mengatakan, berdasarkan rekaman pergerakan
aurora selama tujuh jam yang didapat menggunakan teleskop Hubble, timnya
menemukan bahwa pergerakan aurora di atmosfer planet itu hanya terbatas pada
sudut dua derajat. Sedangkan planet atau bulan yang tidak memiliki lautan, kata
dia, pergerakan auroranya biasanya mencapai enam derajat.
"Pergerakan aurora yang lebih sedikit dan
stabil, bisa mengindikasikan keberadaan samudera dengan air asin," ujar
dia.
Temuan ini semakin memperkuat teori yang telah ada
sejak tahun 1970-an, yang menyebutkan bahwa 60 mil atau sekitar 96 kilometer di
bawah permukaan Ganymede, ada sebuah samudera dengan jumlah air yang lebih
besar dibanding seluruh air yang berada di Planet Bumi.
Temuan ini sendiri penting karena keberadaan air di
sebuah bulan atau planet berarti bahwa bulan atau planet tersebut bisa
ditinggali oleh sebuah kehidupan atau memang malah sudah dihuni oleh suatu
jenis kehidupan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar