Produk
makanan dalam kemasan sangat rentan terhadap bahan kimia tambahan. Zat-zat
tersebut berguna untuk mengubah warna atau mengawetkan makanan. Masalahnya,
sebagian besar bahan kimia merupakan senyawa sintetis dengan beberapa efek
negatif bagi kesehatan.
Aspartam
Pemanis Buatan
Aspartam
merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula
(sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan
aspartam kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya,
kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram
untuk menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan
sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari
gula.
Keunggulan
aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis
mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa
buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada
makanan atau minuman pada penderita diabetes.
Trans fats
Lemak trans
adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di alam namun bisa
disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon dengan atom hidrogen
yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun rangkap. Ikatan rangkap
dapat berupa ikatan trans maupun cis. Dalam dunia tumbuhan dan hewan, asam
lemak umumnya membentuk ikatan cis dan tidak jenuh. Dalam produksi makanan,
lemak cis tak jenuh seperti minyak nabati merupakan input dari proses
hidrogenasi untuk menciptakan lemak jenuh seluruhnya atau parsial yang mampu
meleleh pada temperatur yang diinginkan, umumnya 30-40°C. Lemak trans adalah
zat pengotor yang muncul dari isomerisasi pada hidrogenasi parsial.
Lemak tak
jenuh adalah molekul lemak yang mengandung ikatan ganda antara atom karbon.
Karena karbon berikatan ganda, maka atom karbon yang terhubung dengan hidrogen
lebih sedikit. Cis dan trans adalah istilah yang mengacu pada susunan dua
kelompok substituen antara kedua ikatan. Pada susunan cis, kelompok substituen
antara kedua ikatan pada sisi yang sama berikatan rangkap dua. Pada susunan
trans kelompok substituen antara kedua ikatan pada sisi yang berlawanan
berikatan rangkap dua. Ikatan rangkap tidak dapat dirotasi pada kondisi biasa,
namun katalis seperti nickel mampu memecah ikatan rangkap dan ikatan tunggal
yang tersisa dapat berotasi.
Garam
Menghilangkan
kebiasaan menambahkan garam meja untuk makanan adalah awal yang baik, namun itu
masih belum cukup untuk diet yang benar-benar rendah natrium. Hal ini karena
sebagian besar makanan olahan banyak mengandung sodium, dan demikian Anda harus
membiasakan diri membaca label kemasan pada makanan. Bila mungkin, pilihlah
makanan dengan natrium yang sangat rendah atau kurang dari 35 miligram per
porsi. Dikatakan dengan natrium rendah adalah kurang dari 140 miligram per
porsi. Lebih baik membuat sendiri makanan didapur, sehingga Anda bisa mengontrol
berapa banyak garam masuk ke dalam makanan Anda. Gunakan saus tomat, bukannya
saus kalengan. Menggunakan bumbu dan herbal bukan menambah garam.
Zat pemanis
sintetik /buatan merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau
mempertajam rasa manis. Zat pemanis yang banyak digunakan dalam makanan atau
minuman saat ini adalah sakarin. Kemanisan sakarin adalah 30 x gula biasa.
Pengguanaan sakarin tergantung pada insensitas kemanisan yang dikehendaki. Pada
kosentrasi tinggi, sakarin akan menimbulkan rasa pahitdan getir. Hasil
penelitian di Kanada menunjukan bahwa penggunaan 5% sakarin dalam makanan
tikus, dapat merangsang terjadinya tumor pada kantung kemih. Dari hasil
tersebut, tidak disarankan atau dilarang menggunakan sakarin dalam makanan.
Pengawet ini
digunakan dalam pembuatan buah kering. Bagi orang yang sensitif terhadap
senyawa ini bisa mengalami sakit kepala, masalah pernapasan, dan ruam. Pada
kasus yang parah, natrium sulfit dapat menyebabkan kematian dan serangan
jantung.
Kafein
Sudah banyak
studi yang membuktikan mengkonsumsi kafein baik sedang atau berlebih setiap
harinya dapat mengakibatkan penyakit jantung. Sebab, kafein akan membuat
hipertensi dan jantung berdetak tidak teratur. Kafein juga menjadi salah satu
penyebab insomnia atau sulit tidur. Jadi, hindari konsumsi kafein bagi wanita
hamil karena dapat mengakibatkan insomnia yang dapat menyita waktu tidur dan
dapat membahayakan kesehatan ibu dan si buah hati yang dikandung.
MSG adalah
penyedap rasa yang umumnya digunakan dalam masakan seperti sup, makanan ringan
seperti keripik dan lain sebagainya. Zat aditif ini dikategorikan sebagai
eksitoksin, yang menyebabkan sel-sel otak menjadi hiperaktif dalam aktivitasnya
untuk berkomunikasi dengan sel-sel lain.
MSG telah
terbukti dapat meningkatkan risiko terhadap kanker, penyakit jantung, obesitas,
dan gangguan perilaku yang berbahaya jika dikonsumsi oleh orang yang sedang
hamil.
Sayangnya,
untuk mengenali adanya kandungan MSG dalam makanan kemasan cukup sulit karena
disamarkan dalam banyak nama. Cara terbaik untuk menghindari MSG adalah
menghindari makanan cepat saji, makanan olahan dan makanan kemasan yang
memiliki rasa gurih yang terlalu kuat.
Nitrat
Nitrat
adalah zat aditif yang seringkali digunakan dalam daging, hot dog, dan
sejenisnya. Ketika daging yang mengandung nitrat dimasak, akan dilepaskan suatu
senyawa karsinogenik yang telah diketahui berhubungan dengan berbagai macam
kanker.
Penelitian
juga menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia ini selama kehamilan meningkatkan
risiko yang lebih tinggi terhadap tumor otak pada anak. Nitrat awalnya
digunakan untuk mengawetkan daging dan mencegah botulisme.
Tetapi para
produsen daging kini menggunakannya untuk memberi warna sedikit kemerahan untuk
menarik minat beli pelanggan. Berhati-hatilah dalam berbelanja daging dengan
berbelanja di pasar lokal yang mungkin lebih aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar