Powered By Blogger

Kamis, 07 Mei 2015

8 Zat Aditif Makanan yang Wajib Dihindari

Produk makanan dalam kemasan sangat rentan terhadap bahan kimia tambahan. Zat-zat tersebut berguna untuk mengubah warna atau mengawetkan makanan. Masalahnya, sebagian besar bahan kimia merupakan senyawa sintetis dengan beberapa efek negatif bagi kesehatan.
Aspartam
Aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari gula.

Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes.
Trans fats
Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di alam namun bisa disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon dengan atom hidrogen yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun rangkap. Ikatan rangkap dapat berupa ikatan trans maupun cis. Dalam dunia tumbuhan dan hewan, asam lemak umumnya membentuk ikatan cis dan tidak jenuh. Dalam produksi makanan, lemak cis tak jenuh seperti minyak nabati merupakan input dari proses hidrogenasi untuk menciptakan lemak jenuh seluruhnya atau parsial yang mampu meleleh pada temperatur yang diinginkan, umumnya 30-40°C. Lemak trans adalah zat pengotor yang muncul dari isomerisasi pada hidrogenasi parsial.
Lemak tak jenuh adalah molekul lemak yang mengandung ikatan ganda antara atom karbon. Karena karbon berikatan ganda, maka atom karbon yang terhubung dengan hidrogen lebih sedikit. Cis dan trans adalah istilah yang mengacu pada susunan dua kelompok substituen antara kedua ikatan. Pada susunan cis, kelompok substituen antara kedua ikatan pada sisi yang sama berikatan rangkap dua. Pada susunan trans kelompok substituen antara kedua ikatan pada sisi yang berlawanan berikatan rangkap dua. Ikatan rangkap tidak dapat dirotasi pada kondisi biasa, namun katalis seperti nickel mampu memecah ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang tersisa dapat berotasi.
Garam
Menghilangkan kebiasaan menambahkan garam meja untuk makanan adalah awal yang baik, namun itu masih belum cukup untuk diet yang benar-benar rendah natrium. Hal ini karena sebagian besar makanan olahan banyak mengandung sodium, dan demikian Anda harus membiasakan diri membaca label kemasan pada makanan. Bila mungkin, pilihlah makanan dengan natrium yang sangat rendah atau kurang dari 35 miligram per porsi. Dikatakan dengan natrium rendah adalah kurang dari 140 miligram per porsi. Lebih baik membuat sendiri makanan didapur, sehingga Anda bisa mengontrol berapa banyak garam masuk ke dalam makanan Anda. Gunakan saus tomat, bukannya saus kalengan. Menggunakan bumbu dan herbal bukan menambah garam.
 Pemanis Buatan
Zat pemanis sintetik /buatan merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau mempertajam rasa manis. Zat pemanis yang banyak digunakan dalam makanan atau minuman saat ini adalah sakarin. Kemanisan sakarin adalah 30 x gula biasa. Pengguanaan sakarin tergantung pada insensitas kemanisan yang dikehendaki. Pada kosentrasi tinggi, sakarin akan menimbulkan rasa pahitdan getir. Hasil penelitian di Kanada menunjukan bahwa penggunaan 5% sakarin dalam makanan tikus, dapat merangsang terjadinya tumor pada kantung kemih. Dari hasil tersebut, tidak disarankan atau dilarang menggunakan sakarin dalam makanan.
 Natrium Sulfit
Pengawet ini digunakan dalam pembuatan buah kering. Bagi orang yang sensitif terhadap senyawa ini bisa mengalami sakit kepala, masalah pernapasan, dan ruam. Pada kasus yang parah, natrium sulfit dapat menyebabkan kematian dan serangan jantung.
Kafein
Sudah banyak studi yang membuktikan mengkonsumsi kafein baik sedang atau berlebih setiap harinya dapat mengakibatkan penyakit jantung. Sebab, kafein akan membuat hipertensi dan jantung berdetak tidak teratur. Kafein juga menjadi salah satu penyebab insomnia atau sulit tidur. Jadi, hindari konsumsi kafein bagi wanita hamil karena dapat mengakibatkan insomnia yang dapat menyita waktu tidur dan dapat membahayakan kesehatan ibu dan si buah hati yang dikandung.
 MSG
MSG adalah penyedap rasa yang umumnya digunakan dalam masakan seperti sup, makanan ringan seperti keripik dan lain sebagainya. Zat aditif ini dikategorikan sebagai eksitoksin, yang menyebabkan sel-sel otak menjadi hiperaktif dalam aktivitasnya untuk berkomunikasi dengan sel-sel lain.
MSG telah terbukti dapat meningkatkan risiko terhadap kanker, penyakit jantung, obesitas, dan gangguan perilaku yang berbahaya jika dikonsumsi oleh orang yang sedang hamil.
Sayangnya, untuk mengenali adanya kandungan MSG dalam makanan kemasan cukup sulit karena disamarkan dalam banyak nama. Cara terbaik untuk menghindari MSG adalah menghindari makanan cepat saji, makanan olahan dan makanan kemasan yang memiliki rasa gurih yang terlalu kuat.
Nitrat
Nitrat adalah zat aditif yang seringkali digunakan dalam daging, hot dog, dan sejenisnya. Ketika daging yang mengandung nitrat dimasak, akan dilepaskan suatu senyawa karsinogenik yang telah diketahui berhubungan dengan berbagai macam kanker.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia ini selama kehamilan meningkatkan risiko yang lebih tinggi terhadap tumor otak pada anak. Nitrat awalnya digunakan untuk mengawetkan daging dan mencegah botulisme.
Tetapi para produsen daging kini menggunakannya untuk memberi warna sedikit kemerahan untuk menarik minat beli pelanggan. Berhati-hatilah dalam berbelanja daging dengan berbelanja di pasar lokal yang mungkin lebih aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar