Indonesia
saat ini masih mengimpor kedelai dari beberapa negara lain.
Namun tahukah Anda bahwa kedelai hasil produksi Indonesia tidak kalah dari
produk luar negeri?
Bupati
Grobogan, Bambang Pudjiono mengaku, produksi kedelai asal wilayahnya merupakan
salah satu kedelai unggulan yang mampu bersaing dengan produk dari luar negeri
terutama dari negeri Paman Sam.
"Perlu
diketahui, kedelai dari Grobogan itu lebih baik dari hasil Amerika, jadi bisa
dikatakan kedelai grobokan itu terbaik di dunia," kata Bambang di
Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Untuk itu
dirinya meminta kepada Pemerintah untuk membantu daerahnya untuk mengembangkan
dan meningkatkan produksi kedelai. Kabupaten Grobogan pernah dinobatkan
sebagai daerah sentra penghasil kedelai di wilayah regional Jawa Tengah maupun
di tingkat nasional.
Kualitas
kedelai lokal dari Grobogan bahkan pernah menjuarai lomba nasional karena
memiliki warna biji yang putih kekuningan dan memiliki ukuran 16 gram hingga 20
gram per 100 biji, tingkat produktivitas tanamannya tergolong cukup tinggi
yaitu berkisar 2,0 sampai 3,5 ton per ha, serta umur panennya yang cenderung
pendek yakni hanya berkisar 72 hari.
Di samping
itu, biji kedelai Grobogan juga tidak mudah pecah maupun rontok. Sehingga pada
saat pengangkutan hasil panen dilangsungkan, tidak banyak biji yang hilang
maupun tercecer. Kualitas rasa yang dihasilkan kedelai lokal Kabupaten Grobogan
ternyata juga tidak kalah unggul.
Dirjen
Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Srie Agustina, mengungkapkan, produksi
kedelai lokal saat ini hanya sekitar 995 ribu ton. Sedangkan kebutuhan kedelai
dalam negeri itu sendiri mencapai 2,5-2,6 juta ton per tahun.
"Pada
2015 kami masih akan impor kedelai, memang harapannya harus ada
peningkatan produksi. Rata-rata (peningkatan produksi) kalau menurut
Kementerian Pertanian sekitar 10-15 persen," ujar Sri. (Yas/Gdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar