TRIBUNNEWS.COM - Kekhawatiran akan kandungan
"lilin" dalam mi instan membuat banyak orang selalu membuang air
rebusan mi instan sebelum dikonsumsi. Benarkah mi instan mengandung lilin?
Menurut ahli
nutrisi Susan SPT, Msc, tidak benar jika dikatakan mi instan mengandung lilin.
"Karena proses penggorengan dalam pembuatannya, maka kalau kita merebus mi
airnya jadi keruh. Orang bilang itu karena lilin, padahal itu karena minyak dan
karbohidrat, tepung-tepungnya keluar," ujarnya.
Susan
mengatakan, mi instan dibuat dengan cara digoreng sampai kering sampai kadar
airnya tidak ada lagi. Dengan demikian mi instan menjadi lebih tahan lama.
Karena proses
penggorengan tersebut, mi instan mengandung kadar lemak cukup tinggi. Sehingga
jika kita sering mengasup mi instan, apalagi ditambah nasi, akibatnya bisa
kegemukan.
"Sebenarnya
kalau kita membuang air rebusan, itu berarti kita membuang sebagian minyak yang
ada di dalam mi instan. Saat mi direbus, maka minyak dalam mi akan
keluar," kata Head of Nutrifood Research Center ini.
Hal lain
yang harus diwaspadai dari mi instan adalah kandungan garamnya yang tinggi.
Padahal, kita dianjurkan mengonsumsi garam tak lebih dari satu sendok teh
perhari.
"Kandungan
sodium mi instan rata-2 mengandung 50-60 persen kebutuhan sodium perhari,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar